Makanan Khas Jawa
Berbagai makanan khas dari berbagai provinsi di pulau Jawa
Selasa, 29 Oktober 2013
Perancangan Web dan Internet
Perancangan Web dan Internet adalah salah satu matakuliah yang saya ambil di semester 5.
Rabu, 23 Oktober 2013
Resep Masakan Asam Manis Ikan Nila
![]() |
Add caption |
- Ikan nila 1 ekor
- putih telor 1butir
- bawang bombay 1 siung
- bawang putih 2 siung
- cabe 3 buah
- nanas secukupnya
- wortel 1 buah
- jeruk nipis 1 buah
- garam secukupnya
- merica sedikit
- gula secukupnya
- minyak goreng secukupnya
- Daun bawang
Cara Membuat:
- Ikan nila dagingnya difillet dan dipotong-potong dadu
- rendam ikan dengan jeruk nipis selama 15 menit, sampai amisnya hilang
- masuknya daging ikan tersebut kedalam kocokan putih telur yang sudah diberi garam
- setelah itu masukkan ke tepung dan digoreng sampai garing
- Masukkan minyak goreng sedikit… tumis bawang bombay,bawang putih dan cabe sampai harum
- masukkan merica sedikit, garam, gula… setelah itu masukkan wortel yang telah dipotong2 panjang, masukkan air
- biarkan sampai masak sebentar terkhir masukkan nanas yang telah dipotong dadu dan matikan apinya
- Sebelum disajikan, Tuang saus di atas Nila. Selamat menikmati
Resep Sambal Tumpang
Bahan :
- 200 gram tempe semangit
- 1 centimeter lengkuas, memarkan
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 150 ml santan
- 250 ml air.
- 10 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 1 centimeter kencur atau ½ sendok teh kencur powder
- 1 sendok teh ketumbar sangrai
- 1 buah kemiri
- 3 buah cabe merah besar
- Cabe rawit menurut selera
- garam secukupnya
- 1 sendok teh gula pasir (jika suka)
- Rebus tempe dan bumbu angkat setelah mendidih angkat, kemudian dihaluskan.
- Masak tempe bersama bumbu halus, lengkuas, daun salam, daun jeruk dan air sampai mendidih dan bumbu meresap.
- Tuang santan, rebus sampai mendidih, angkat. Cicipi.
- Siap di hidangkan.
Selasa, 06 Maret 2012
Kerak Telor
Penganan yang satu ini identik dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Sebab, kerak telor selalu dijumpai setiap kali PRJ digelar. Saat ini, kerak telor menjadi makanan langka. Meski merupakan penganan khas Betawi, penjualnya justru kebanyakan berasal dari Sunda, Jawa Barat.
Kerak telor memiliki rasa yang gurih. Rasa gurih itu datang dari bahan-bahan yang digunakan di dalamnya, yaitu beras ketan putih, telur ayam atau bebek, udang yang digoreng kering, bawang merah goreng, kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula pasir. Rasa gurih pada kerak telor bersumber dari campuran udang, bawang merah, kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, dan gula pasir.
Gethuk Magelang
kalo Bicara mengenai magelang, Apa yang akan tersirat di kepala anda untuk menyebutkan sesuatu yang khas dari kota ini. saya yakin, hampir 70 persen dari anda akan mengatakan gethuk. magelang memang terkenal dengan Gethuknya, sampai-sampai magelang dijuluki kota gethuk. memang tak heran, Soalnya daerah sekitar magelang adalah satu wilayah yang mempunyai kebun singkong terluas (singkong adalah bahan baku gethuk) sehingga magelang cocok dijadikan sebagai sentra pembuatan gethuk
Gethuk yang dibuat di magelang memang terasa lain dibandingkan dengan gethuk dari tempat lain. Baik rasanya maupun teksturnya, lembut, halus dan enak lagi. Saat ini banyak sekali gethuk dibuat dalam kemasan-kemasan. Salah satu merek yang terkenal adalah Gethuk Trio. Tapi sebenarnya masih banyak merek yang lain, antara lain: Eco, Marem, Nyak Week, dan lain-lain.
sumber selengkapnya: http://sekedar-tahu.blogspot.com/2010/02/gethuk-magelang-gethuk-terenak-di.html
Resep Gudeg Jogja
Bahan :
• ½ butir kelapa
• 3 lembar daun jati
• ½ ayam sedang
• Telur
• Nangka muda
Bumbu :
• 3 biji bawang merah
• 4 siung bawang putih
• 1 sendok teh ketumbar
• 6 butir kemiri
• 2 potong laos
• ¼ sendok teh terasi
• 3 lembar daun salam
• 1 sendok makan garam
• 2 sendok makan gula merah dan micin
Cara memasak :
• Rebus telur dan parut kelapa untuk dijadikan santan
• Nangka muda dipotong-potong agak kasar setelah dicuci.
• Kemudian rebus dengan daun jati supaya timbul warna merah hingga lunak. Tiriskan lalu memarkan.
• Haluskan bumbu, kecuali daun salam dan laos. Masukkan ke dalam panci bersama santan, potongan ayam dan nangka muda yang telah dimemarkan.
• Tambahkan daun salam dan laos, rebu terus hingga santan habis.
• Terakhir masukkan telur rebus yang telah dikupas, tambahkan santan kental dan rebus hingga santan habis
sumber: http://www.oksida.com/forum/viewtopic.php?f=47&t=2097
Pembatik ampyang kacang cina gula jawa
(dimuat di majalah saudagar)
Tidak mudah menemukan seorang budayawan yang serba bisa. Solo beruntung memiliki salah satunya. Seorang penari sekaligus pembatik, arkeolog, arsitek sekaligus kolektor benda seni. Dia adalah KRT Hardjonagoro.
Hardjonagoro merupakan pria berketurunan Tionghoa. Nama aslinya adalah Go Tik Swan. Ia mendapatkan nama tersebut karena faktor sejarah. Kakek buyutnya yang bernama Tjan Sie Ing, yang Luitenant der Chinezen van Soerakarta itu merupakan orang pertama yang mendapat pacht (hak sewa) atas pasar yang paling besar di Surakarta, yaitu Pasar Gedhe Hardjonagoro.
Memasuki rumahnya yang berada di kawasan Kratonan bagaikan memasuki sebuah museum. Banyak benda antik berada di sana.
Rumah yang teduh tersebut dilengkapi dengan dua pendapa. Satu pendopo yang terletak di sebelah selatan rumah memiliki kisah yang bersejarah, karena dahulu merupakan pendapa tempat penobatan Pangeran Puger menjadi Paku Buwono I. Kemudian, untuk pendopo yang lain terletak di belakang rumah. Pendopo itu adalah pendopo kuno dari Kartasura. Dulu pendapa tersebut merupakan kediaman Ndoro Kliwon Suroloyo, Seorang ulama pejabat Suronoto Keraton Surakarta pada zaman pemerintahan Paku Buwono II.
Rumah yang eksotik tersebut menjadi lebih indah karena dihiasi barang-barang kuno. Go Tik Swan sejak dahulu suka mengumpulkan benda-benda kuno bersejarah. Beberapa didapatkan secara tidak sengaja. Namun sebagian besar dari koleksinya tersebut kini telah disumbangkan kepada negara.
Go Tik Swan dilahirkan pada tahun 1930. Karena kesibukan orang tuanya, Go Tik Swan kecil diasuh oleh kakeknya yang bernama Tjan Khay Sing, seorang pengusaha batik. Kakeknya memiliki 1000 pembatik.
sumber: http://ompiq.wordpress.com/2008/04/12/ampyang-kacang-cina-gula-jawa/
Tidak mudah menemukan seorang budayawan yang serba bisa. Solo beruntung memiliki salah satunya. Seorang penari sekaligus pembatik, arkeolog, arsitek sekaligus kolektor benda seni. Dia adalah KRT Hardjonagoro.
Hardjonagoro merupakan pria berketurunan Tionghoa. Nama aslinya adalah Go Tik Swan. Ia mendapatkan nama tersebut karena faktor sejarah. Kakek buyutnya yang bernama Tjan Sie Ing, yang Luitenant der Chinezen van Soerakarta itu merupakan orang pertama yang mendapat pacht (hak sewa) atas pasar yang paling besar di Surakarta, yaitu Pasar Gedhe Hardjonagoro.
Memasuki rumahnya yang berada di kawasan Kratonan bagaikan memasuki sebuah museum. Banyak benda antik berada di sana.
Rumah yang teduh tersebut dilengkapi dengan dua pendapa. Satu pendopo yang terletak di sebelah selatan rumah memiliki kisah yang bersejarah, karena dahulu merupakan pendapa tempat penobatan Pangeran Puger menjadi Paku Buwono I. Kemudian, untuk pendopo yang lain terletak di belakang rumah. Pendopo itu adalah pendopo kuno dari Kartasura. Dulu pendapa tersebut merupakan kediaman Ndoro Kliwon Suroloyo, Seorang ulama pejabat Suronoto Keraton Surakarta pada zaman pemerintahan Paku Buwono II.
Rumah yang eksotik tersebut menjadi lebih indah karena dihiasi barang-barang kuno. Go Tik Swan sejak dahulu suka mengumpulkan benda-benda kuno bersejarah. Beberapa didapatkan secara tidak sengaja. Namun sebagian besar dari koleksinya tersebut kini telah disumbangkan kepada negara.
Go Tik Swan dilahirkan pada tahun 1930. Karena kesibukan orang tuanya, Go Tik Swan kecil diasuh oleh kakeknya yang bernama Tjan Khay Sing, seorang pengusaha batik. Kakeknya memiliki 1000 pembatik.
sumber: http://ompiq.wordpress.com/2008/04/12/ampyang-kacang-cina-gula-jawa/
Langganan:
Postingan (Atom)